Melihat Tradisi Melemang pada Suku di Kabupaten Kaur pada Hari Besar Keagamaan dan Adat
Melihat Tradisi Melemang pada Suku di Kabupaten Kaur pada Hari Besar Keagamaan dan Adat--Tangkapan Layar Facebook @Desaa Muara Sahung
KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Melihat Tradisi Melemang pada Suku di Kabupaten Kaur pada Hari Besar Keagamaan dan Adat.
Secara Harfiah, Lemang adalah penganan dari beras ketan dimasak dalam seruas bambu setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang.
Bambu yang berisi beras ketan kemudian diberi santan kelapa dan dibakar sampai matang.
Proses mulai dari membuat ruasan bambu sebagai wadah dan dilapisi daun pisang, diisi beras ketan dan dimukan santan kelapa kemudian dibakar sampai matang itu disebut melemang.
BACA JUGA:Lilan Lantu Sedih Ga Ada Sahabat yang Bisa Bantu, Karyawati Indomaret: Ya Allah Eyy...
Tradisi melemang masih sangat kental dalam adat budaya masyarakat di Kabupaten Kaur.
Tradisi melemang ini biasa dilakukan dalam menyambut hari besar keagamaan seperti hari raya idul fitri dan hari raya idul adha serta memperingati tahun baru islam 1 Muharram.
Selain itu tradisi melemang juga kerap dilakukaan dalam tradisi adat budaya. Seperti dalam adat lamaran, pernikahan, syukuran bahkan sampai merayakan panen padi.
Di Kabupaten Kaur, tradisi Melemang masih kental pada adat budaya pada suku besemah di Padang Guci maupun Suku Semende di Muara Sahung, Suku Nasal maupun sebagian masyarakat di Sambat dan Ulu Tetap.
BACA JUGA:Catat, Lokasi Salat Idul Adha Muhammadiyah di Bengkulu Selatan Rabu 28 Juni 2023
Dalam menyambut hari raya Idul Adha 1444 sebagian masyarakat di Kabupaten Kaur masih melaksanakan tradisi melemang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: