Harganya 10 Kali Lebih Mahal dari Emas, Logam Mulia ini jadi Harta Karun Paling Langka

Harganya 10 Kali Lebih Mahal dari Emas, Logam Mulia ini jadi Harta Karun Paling Langka

Harganya 10 Kali Lebih Mahal dari Emas, Logam Mulia ini jadi Harta Karun Paling Langka--radarkaur.co.id

Rhodium ini merupakan produk sampingan dari pemurnian bijih nikel dan tembaga dengan kandungan hingga 0,1 persen logam mulia langka ini.

Produksi Rhodium di dunia saat ini berkisar 16 ton per tahun. Adapun cadangan yang bisa diprokduksi berkisar 3.000 ton.

Akan tetapi meskipun menjadi logam mulia indah paling langka dan memiliki harga super mahal, namun Rhodium justru paling banyak digunakan untuk sektor otomotif khususnya catalytic converter. Permintaannya pada tahun 2019 mencapai 90 persen.

BACA JUGA:Ini Merupakan Program REHAB, Cara Bayar Tunggakan JKN-KIS BPJS Kesehatan, Ketahui Syaratnya

BACA JUGA:Syarat dan Cara Mendapatkan Gigi Palsu menggunakan BPJS Kesehatan, Dijamin Sukses

Sementara sisanya untuk kebutuhan perhiasan, tungku reaktor peleburan, pengaturan laboratorium dan lain-lain.

Rhodium bisa digunakan untuk bahan pengeras, dan sering menjadi bahan tambahan bagi platinum dan paladium.

dengan sifat unik Rhodium itu membuatnya banyak digunakan sebagai bahan katalis sempurna terutama karena tahan terhadap korosi dan oksidasi.

Apalagi Rhodium memiliki tingkat kekerasan yang luar biasa. Bahkan titik lelehnya mencapai 1.964 derajat celcius.

BACA JUGA:Jika Tak Kompeten, Pejabat Pimpinan Tinggi Belum 2 Tahun Boleh Diganti, Simak kata MenpanRB

BACA JUGA:Suku Bunga KUR 2023 Cuma 3 Persen Terbaru, Angsuran Pinjaman Rp10 juta, 100 juta hingga Rp500 juta Segini

Dengan begitu Rhodium ada dalam golongan logam platina dan berbagi tempat dengan platinam, osmium, iridium, rutenium dan paladium.

Rhodium mampu menahan suhi hingga 600 derajat celcius atau 1.112 derajat fahrenheit dan tidak larut dalam berbagai jenis asam.

Keunikan sifat itu yang kemudian membuatnya menjadi sumber daya sangat berharga bagi mayoritas industri. Termasuk diantaranya industri otomotif, industri penerbangan, industri komponen listrik, industri termokopel suhu tinggi, dan industri kabel resistansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: