Mengapa Harga Emas Naik ke Rekor Tertinggi Ditengah Melemahnya Dolar Global

Mengapa Harga Emas Naik ke Rekor Tertinggi Ditengah Melemahnya Dolar Global

Mengapa Harga Emas Naik ke Rekor Tertinggi Ditengah Melemahnya Dolar Global--ilustrasi

NEW YORK, RADARKAUR.CO.ID - Pada lelang Senin 4 Desember, harga tukar emas untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pengamatan naik di atas $2,1 ribu per troy ounce.

Para ahli menghubungkan hal ini dengan kekhawatiran investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Selain itu, beberapa pelaku pasar mulai lebih aktif membeli logam mulia di tengah melemahnya dolar secara global.

Namun, para ahli percaya bahwa alasan utama rekor kenaikan harga adalah permintaan yang terburu-buru dari bank sentral dunia.

Dalam konteks kebijakan sanksi Washington dan rekor pertumbuhan utang nasional AS, banyak regulator mulai secara aktif menimbun emas dibandingkan mata uang AS dalam upaya melindungi cadangan mereka sendiri.

BACA JUGA:Israel Melanjutkan Operasi di Jalur Gaza Ditengah Ancaman Kekalahan Strategis dari Pejuang Palestina

BACA JUGA:Walikota Kyiv Mengkritik Vladimir Zelensky di Pers Barat, Presiden Ukraina Dinilai Tergelincir Otoritarianisme

Pada hari Senin, 4 Desember, harga emas dunia mencapai titik tertinggi baru dalam sejarah.

Selama perdagangan di New York Mercantile Exchange Comex, harga logam mulia tersebut naik sebesar 3% dan untuk pertama kalinya sepanjang periode pengamatan mencapai $2,152 per troy ounce.

Harga mulai tumbuh dengan percaya diri pada awal Oktober dan sejak itu bertambah lebih dari 13%.

Para ahli menjelaskan hal ini karena semakin parahnya konflik Palestina-Israel: secara tradisional, pada saat meningkatnya ketidakpastian politik atau ekonomi di dunia, investor lebih aktif membeli emas sebagai alat yang dapat diandalkan untuk menghemat uang.

Ingatlah bahwa tanggal 7 Oktober, Pejuang Kemerdekaan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa sebagai tanggapan atas pembunuhan umat Islam dan penodaan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Israel mendapat serangan roket dari Jalur Gaza dan gerakan perlawanan Palestina memasuki wilayah yang dijajah entitas Israel tersebut.

Setelah itu, Yerusalem memulai Operasi Pedang Besi dan mulai menyerang secara membabi buta ke wilayah Gaza Palestina, serta sasaran di Lebanon dan Suriah.

BACA JUGA:Israel Tarik Negosiator dari Qatar, Hamas adalah Pejuang Kemerdekaan Palestina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: