Harta Karun Jenderal Yamashita Belum Terungkap, Puluhan Ribu Ton Emas Masa Perang Dunia 2
Harta Karun Jenderal Yamashita Belum Terungkap, Puluhan Ribu Ton Emas Masa Perang Dunia 2 --radarkaur.co.id
Kemudian terowongan dan gua tempat penyimpanan emas itu diledakan. Bukan hanya emas bahkan banyak juga permata dan logam mulia lainnya.
Hal sama juga terjadi pada terowongan dan goa Jepang di berbagai negara Jajahan, semua diledakan untuk menimbun harta karun yang tidak sempat dibawa pergi itu.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Selamatkan 24 Ribu Ekor Benur senilai 3,6 M dari Gudang Penampungan Berkedok Koperasi
BACA JUGA:Alhamdulillah, 39 Desa di Kabupaten Kaur Dapat Tambahan Dana Desa 2023, Ini Rinciannya
Namun keberadaan harta karun itu sampai saat ini masih menjadi misteri dan tidak diketahui lokasi pastinya.
Sementara pasca kekalahan Jepang atas Amerika Serikat itu, Jenderal Yamashita dieksekusi hukuman mati karena terbukti melakukan kejahatan perang.
Jenderal itu menjalani eksekusi pada tanggal 23 Februari 1946 atau 5 bulan setelah ia ditangkap.
Dari mana puluhan ribu ton emas Jenderal Yamashita itu?
Konon harta karun itu merupakan rampasan perang selama perang dunia 2 yang sengaja dikumpulkan tentara Jepang dari berbagai negara.
BACA JUGA:TAMBAH JREENGG! Campuran Kopi dan Telur Pasteurisasi Minuman Energi Penambah Stamina Pria
BACA JUGA:Campuran Susu Beruang dan Telur Ayam Kampung Bikin Stamina Pria Jrengg, Coba Resep Patennya Ini
Puluhan ribu ton Emas dan berbagai benda berharga itu berasal dari negara jajahan seperti Indonesia, Singapura, Malaya, Filipiha dan beberapa negara asia tengga lainnya.
Semasa perang dunia 2, Jenderal Yamashita bukan hanya bertugas untuk memenang perang saja. Namun ada misi khusus yang ia bawa dari Kekaisaran Jepang kala itu.
Para jenderal Jepang diperintahkan untuk mencari dan mengumpulkan harta karun negara jajahan berupa emas, pertama, mutiara dan lain-lainnya.
Emas itu digunakan Jepang untuk membiayai perang mereka di Pasifik yang memakan banyak dana. Front peperangan yang membentang luas dari Manchuria hingga Kepulauan Solomon itu memakan biaya yang luar biasa besarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: