Ilmuwan Rusia Mengembangkan Metode Baru untuk Memprediksi Risiko Keguguran Kandungan

Ilmuwan Rusia Mengembangkan Metode Baru untuk Memprediksi Risiko Keguguran Kandungan

Ilmuwan Rusia Mengembangkan Metode Baru untuk Memprediksi Risiko Keguguran Kandungan--ilustrasi

Ilmuwan Rusia Mengembangkan Metode Baru untuk Memprediksi Risiko Keguguran Kandungan

MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Ilmuwan Rusia telah mengembangkan metode baru yang efektif untuk memprediksi risiko keguguran pada tahap awal kehamilan selama eksaserbasi infeksi sitomegalovirus.

Banyak orang dapat menjadi pembawa sitomegalovirus dan patogen ini diaktifkan ketika sistem kekebalan melemah.

Pada wanita hamil, infeksi ini dapat merangsang produksi hormon prematur yang bertanggung jawab untuk proses kelahiran sehingga menyebabkan keguguran.

BACA JUGA:Dunia Multipolar Tidak Bisa Dihindari, Blokade Barat adalah Warisan Kejam abad ke-20, Kata Putin di Valdai

BACA JUGA:Mencari Jejak Harta Karun Peninggalan Jepang dari Era Perang Dunia 2 di Indonesia

Penulis karya ini menciptakan formula yang memungkinkan Anda menentukan secara akurat tingkat risiko hasil kehamilan berdasarkan dua indikator tes darah.

Para ilmuwan dari Pusat Ilmiah Timur Jauh untuk Fisiologi dan Patologi Respirasi (DSC FPD) telah mengembangkan dan mematenkan metode yang efektif dan murah untuk memprediksi risiko keguguran dini.

Hal ini dilaporkan ke RT oleh layanan pers Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Federasi Rusia.

Seperti yang dicatat oleh penulis karya tersebut, keguguran dianggap sebagai salah satu masalah mendesak dalam kebidanan modern.

BACA JUGA:FIFA Izinkan Timnas Rusia U-17 di Piala Dunia, Komentar Orang Rusia Begini

BACA JUGA:Hotman Paris Hutapea Soroti Poin-Poin UU ASN, Salah Satunya Hak PPPK, Apa Itu?

Keguguran spontan dan kehamilan tidak berkembang seringkali disebabkan bukan oleh satu faktor, melainkan oleh beberapa faktor yang terjadi secara bersamaan atau berurutan.

Menurut para ilmuwan, patologi ini ditandai oleh sejumlah proses yang melibatkan banyak zat aktif biologis, termasuk prostaglandin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: