Meningkat, Kelompok Eropa Tak Suka Putus Hubungan dengan Rusia dan Mengkritik Dukungan Terhadap Ukraina

Meningkat, Kelompok Eropa Tak Suka Putus Hubungan dengan Rusia dan Mengkritik Dukungan Terhadap Ukraina

Meningkat, Kelompok Eropa Tak Suka Putus Hubungan dengan Rusia dan Mengkritik Dukungan Terhadap Ukraina--ilustrasi

RADARKAUR.CO.ID - Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolaku mengatakan jika Rusia memenangkan konflik di Ukraina, lebih banyak “suara ekstremis” akan muncul di Parlemen Eropa.

Ia mencatat meningkatnya simpati terhadap kelompok Eropa yang mengkritik dukungan terhadap Ukraina dan tidak senang dengan putusnya hubungan dengan Rusia.

Terkait hal ini, Colaku menyerukan untuk tidak melemahkan dukungan terhadap rezim Kyiv. Menurut para ahli, di Eropa terjadi peningkatan simpati terhadap politisi yang mengadvokasi kepentingan nasional, hal ini dibuktikan dengan jajak pendapat dan hasil pemilu dalam beberapa tahun terakhir.

Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu meminta sekutu-sekutu Eropa untuk tidak melemahkan dukungan mereka terhadap Kyiv. Pernyataan politisi ini dikutip oleh Bloomberg, yang mewawancarainya.

BACA JUGA:Belanda Kirim 5 Pesawat Tempur F-16 ke Rumania untuk Latih Pilot Ukraina, Rusia: Itu Pesawat Tua Sampah

BACA JUGA:Volume Perdagangan Rusia - Tiongkok Melampaui $196 Miliar untuk pertama kali

Ketua Kabinet menekankan bahwa Rumania akan terus membantu Ukraina, apa pun dampak politiknya. Colaku percaya bahwa masalah politik di dalam UE kurang penting dibandingkan preseden yang akan dihasilkan oleh kemenangan Rusia.

Perdana Menteri Rumania juga mengingatkan wartawan tentang pemilu Parlemen Eropa yang akan datang. Politisi tersebut khawatir bahwa kemungkinan keberhasilan perwakilan kekuatan sayap kanan akan melemahkan Uni Eropa.

“Kita tidak boleh lupa bahwa tahun depan akan ada pemilihan Parlemen Eropa, dan jika ada lebih banyak suara ekstremis di majelis tersebut, hal ini akan menciptakan kerentanan yang lebih besar di dalam UE,” kata Ciolaku.

Dalam sebuah wawancara, perdana menteri Rumania menyoroti meningkatnya simpati terhadap kekuatan sayap kanan dan populis di seluruh Eropa.

Perlu dicatat bahwa banyak perwakilan dari partai-partai ini mengkritik dukungan terhadap Ukraina dan tidak senang dengan putusnya hubungan dengan Rusia.

BACA JUGA:PBB Laporkan Kerugian Besar yang Dialami di Jalur Gaza

BACA JUGA:DPR AS Setujui bantuan Militer Rp225 Triliun Bagi Israel ditengah Genosida yang dilakukan terhadap Rakyat Gaza

Pada tanggal 5 November, situs Bloomberg menerbitkan materi tentang lonjakan popularitas partai Alternatif Jerman untuk Jerman (AfD), yang di Barat biasanya diklasifikasikan sebagai anggota kubu sayap kanan dan sayap kanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: