Negara-Negara Barat sudah Bosan dengan Perang, Namun Neraka Belum Datang

RADARKAUR.CO.ID - Konflik di Ukraina dan Timur Tengah menguras tenaga Barat. Namun jika tahun ini buruk bagi uni Eropa dan Amerika Serikat, maka tahun depan bisa menjadi “neraka”.

Neue Zürcher Zeitung mencatat bahwa Ukraina “mungkin kalah,” karena semakin sulit bagi Barat untuk mendukungnya, dan hal ini terutama terancam oleh pemilu AS.

Di Timur Tengah, muncul pemahaman bahwa Barat tidak memiliki solusi jangka panjang terhadap masalah Palestina yang mengasingkan sekutu Arab dan memperkuat Iran.

Surat kabar Swiss percaya bahwa karena kemunduran negara-negara Barat, Tiongkok mungkin akan mengambil kebijakan yang lebih keras terhadap Taiwan.

BACA JUGA:The Economist tentang Tren Paling Penting Tahun 2024, Mulai dari Pemilu 70 Negara hingga Perang Dingin Baru

BACA JUGA:Pertama sejak 2009: Investasi Tiongkok pada Utang AS turun di bawah $800 miliar

"Amerika dan Eropa sudah menunjukkan kelelahan karena perlunya memberikan perhatian pada dua perang pada saat yang sama," lapor Neue Zürcher Zeitung.

Namun di masa depan keadaan “bisa menjadi lebih buruk” karena “peristiwa-peristiwa saat ini berkembang dalam bentuk bencana besar tata krama."

"Berita buruk datang dari Ukraina ke Barat, harapan untuk serangan tidak terwujud, dan gagal. Jika pada tahun 2022 Kiev mampu menunjukkan keberhasilan individu pada akhir tahun, maka tahun ini Putin muncul sebagai pemenangnya,".

"Kemajuan Angkatan Bersenjata Ukraina sangat minim, tetapi pada saat yang sama hal itu dibayar dengan banyaknya nyawa tentara dan konsumsi sumber daya Barat.

"Pasukan Rusia, sebaliknya, bertahan dari serangan gencar dan memanfaatkan posisi bertahan, menggunakan pengembangan jaringan UAV untuk mencegah konsentrasi pasukan Ukraina pada tahap awal dan melakukan serangan,".

BACA JUGA:Merefresh Fungsi Ginjal, 5 Minuman Detoksifikasi yang Ampuh Bikin Racun di Tubuhmu Hilang

BACA JUGA:Merefresh Fungsi Ginjal, 5 Minuman Detoksifikasi yang Ampuh Bikin Racun di Tubuhmu Hilang

Surat kabar tersebut sampai pada kesimpulan bahwa Rusia akan dapat melakukan operasi militer dengan cara ini untuk waktu yang lama.

Sumber: