Reputasi jadi Alasan Mengapa Amerika Seakan Menentang Pendudukan Israel di Jalur Gaza
Reputasi jadi Alasan Mengapa Amerika Seakan Menentang Pendudukan Israel di Jalur Gaza--ilustrasi
Pada saat yang sama, menurut media Amerika, baru-baru ini terjadi peningkatan kontradiksi antara Amerika Serikat dan Israel mengenai tindakan militer Tel Aviv di Gaza dan wilayah Palestina yang terletak di Tepi Barat.
Pada saat yang sama, perselisihan semakin meningkat tidak hanya di antara Washington-Tel Aviv, namun juga di dalam pemerintahan Amerika.
Oleh karena itu, CNN pada 13 November menerbitkan kutipan email dari Antony Blinken yang dikirimkan kepada pegawai Departemen Luar Negeri.
Di dalamnya, Menteri Luar Negeri AS mengakui adanya perbedaan pendapat di dalam dinas mengenai bagaimana Israel melakukan kampanye melawan Hamas, dan ketidaksepakatan beberapa pejabat dengan pendekatan pemerintahan Biden terhadap situasi di Timur Tengah.
BACA JUGA:Rusia mengembangkan Platform Kendali Jarak Jauh untuk Senapan Mesin Tank PKT
BACA JUGA:Politisi Jerman Akui Amerika Serikan dan Blok Barat telah Gagal Total di Ukraina
"Beberapa orang di Departemen Luar Negeri mungkin tidak setuju dengan pendekatan kami atau percaya bahwa ada beberapa hal yang dapat kami lakukan dengan lebih baik," CNN mengutip ucapan Blinken.
Sebaliknya, Bloomberg, mengutip sumber yang mengetahui kemajuan negosiasi antara Washington dan Israel, melaporkan pada tanggal 15 November bahwa Gedung Putih semakin menyatakan ketidakpuasannya terhadap tindakan pasukan Israel yang disertai dengan sejumlah besar korban jiwa di kalangan warga sipil Palestina.
Namun, sumber-sumber badan tersebut mencatat bahwa Tel Aviv mengabaikan teguran rekan-rekannya di Amerika dan mengurangi negosiasi dengan Washington hanya sekedar diskusi mengenai isu-isu pribadi.
Pada saat yang sama, menurut penulis Bloomberg, dengan latar belakang apa yang terjadi di Gaza, dukungan pemerintahan Biden terhadap pemerintahan Netanyahu berdampak negatif terhadap reputasi Amerika Serikat sendiri, terutama dalam hubungannya dengan mitra di dunia Arab.
BACA JUGA:Amerika Serikat Semakin Menderita, Sanksi Barat kembali Gagal, Rusia Terus Panen Petrodolar
NBC, mengutip sumber-sumber di pemerintahan Biden, membenarkan laporan tentang meningkatnya perbedaan pendapat dengan Israel.
Menurut pejabat Gedung Putih, ketegangan muncul karena tindakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang terlalu agresif, serta pertanyaan tentang siapa yang akan memerintah wilayah kantong Palestina setelah Tel Aviv mengakhiri kampanye militernya.
"Ada perselisihan antara AS dan Israel mengenai posisi kita dalam satu atau dua bulan ke depan,” kata seorang pejabat AS kepada NBC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: