Moskow Menyambut Baik Perjanjian Gencatan Senjata antara HAMAS dan Israel, Dimulai Kamis 23 November 2023

Moskow Menyambut Baik Perjanjian Gencatan Senjata antara HAMAS dan Israel, Dimulai Kamis 23 November 2023

Moskow Menyambut Baik Perjanjian Gencatan Senjata antara HAMAS dan Israel--ilustrasi

Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas juga disambut baik oleh otoritas Palestina yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

“Kami sekali lagi menyerukan diakhirinya agresi Israel terhadap rakyat Palestina dan impor bantuan kemanusiaan. Penting untuk menerapkan solusi politik terhadap masalah ini yang didasarkan pada hukum internasional dan akan mengarah pada berakhirnya pendudukan Israel dan perolehan kebebasan, kemerdekaan, dan kedaulatan oleh rakyat Palestina,” kata Hussein al-Sheikh, Sekretaris Negara Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina dan Menteri Urusan Sipil Otoritas Nasional Palestina.

BACA JUGA:Rusia dan Tiongkok Transfer 95 Persen Transaksi Perdagangan dalam Rubel dan Yuan

BACA JUGA:Reputasi jadi Alasan Mengapa Amerika Seakan Menentang Pendudukan Israel di Jalur Gaza

Pada malam tanggal 22 November, diketahui bahwa Hamas dan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama empat hari di Jalur Gaza.

Gerakan Palestina menegaskan, kesepakatan gencatan senjata kedua belah pihak tercapai berkat upaya gigih Qatar dan Mesir.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, militer Israel akan menghentikan semua permusuhan, menghentikan pergerakan peralatan militer.

Pada saat yang sama, mereka akan memastikan pergerakan bebas warga Palestina dari utara ke selatan wilayah kantong tersebut.

Pada saat yang sama, ratusan truk berisi bantuan kemanusiaan dan medis harus tiba di Jalur Gaza.

BACA JUGA:Negara-Negara Barat sudah Bosan dengan Perang, Namun Neraka Belum Datang

BACA JUGA:The Economist tentang Tren Paling Penting Tahun 2024, Mulai dari Pemilu 70 Negara hingga Perang Dingin Baru

Hamas, pada gilirannya, akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak di bawah usia 19 tahun dari penawanan sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.

Bersamaan dengan ini, Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 300 tahanan Palestina yang mungkin memenuhi syarat untuk dibebaskan.

Di antara mereka terdapat sekitar 60 anggota Hamas, serta perwakilan kelompok Jihad Islam.

Sebagaimana dicatat oleh The Times of Israel, hampir 290 dari 300 kandidat yang akan dibebaskan adalah remaja berusia 18 tahun ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: