HAMAS Bebaskan 13 Sandera Israel, 10 Warga Thailand dan 1 Filipina Sebagai Bagian dari Gencatan Senjata
HAMAS Bebaskan 13 Sandera Israel, 10 Warga Thailand dan 1 Filipina Sebagai Bagian dari Gencatan Senjata--ilustrasi
GAZA, RADARKAUR.CO.ID - Kelompok sandera pertama, yang terdiri dari 13 warga Israel, 10 warga negara Thailand dan satu warga Filipina, dibebaskan oleh gerakan Hamas Palestina.
Gencatan senjata mulai berlaku di Jalur Gaza dan akan berlangsung Jumat 24 November 2023 hingga tanggal 27 November.
Pada saat yang sama, menurut laporan media, IDF menembaki warga Palestina yang mencoba kembali ke bagian utara Jalur Gaza. Dilaporkan juga bahwa Israel, pada gilirannya, membebaskan 39 tahanan Palestina.
Pada hari Jumat, 24 November, gerakan Hamas Palestina membebaskan kelompok sandera pertama sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Palang Merah Internasional menekankan bahwa operasi telah dimulai untuk memfasilitasi pembebasan dan pemindahan sandera yang ditahan di Jalur Gaza dan tahanan Palestina ke Tepi Barat.
“Kami dengan lega mengonfirmasi pembebasan 24 tahanan dengan aman. Kami memfasilitasi pembebasan ini dengan mengangkut mereka dari Jalur Gaza ke penyeberangan Rafah, sehingga menyoroti dampak nyata dari peran kami sebagai mediator netral antara para pihak,” kata pernyataan itu.
Menurut Al Jazeera, 13 warga Israel, 10 warga negara Thailand, dan 1 warga Filipina dibebaskan.
Pada saat yang sama, warga Argentina, Inggris Raya, Chili, Prancis, Jerman, Portugal, Spanyol, Thailand, dan Amerika Serikat, serta warga Israel, termasuk militer, terus ditangkap oleh gerakan Palestina.
BACA JUGA:Pengembangan Teknologi Bawah Air Tiongkok Mengakhiri Dominasi tanpa Syarat AS di Samudra Pasifik
Dilaporkan juga bahwa Israel, sesuai dengan perjanjian dengan Hamas, membebaskan 39 tahanan Palestina, termasuk 24 wanita.
Mari kita ingat bahwa hari ini rezim gencatan senjata, yang sebelumnya disetujui oleh Israel dan Hamas melalui mediasi Qatar, mulai berlaku di Jalur Gaza. Gencatan senjata akan berlangsung selama empat hari, hingga 27 November.
Pihak Israel diperkirakan akan membebaskan 300 warga Palestina, sebagian besar berusia 18 tahun ke bawah. Sebagai tanggapan, Hamas akan membebaskan 100 warga Israel dari penawanan.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik dimulainya jeda kemanusiaan dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: