Kurang dari 5 tahun, Wiraswasta Rusia Mencatatkan Pendapatan hampir 3 Triliun Rubel

Menurut Artyom Deev, pertumbuhan jumlah wiraswasta berkontribusi terhadap pemutihan pasar tenaga kerja Rusia.

Hal ini, pada gilirannya, mempunyai dampak positif terhadap anggaran dan perekonomian negara secara keseluruhan, menurut pakar tersebut.

"Pertama, pemungutan pajak meningkat. Kedua, para pemimpin negara ini mulai melihat gambaran yang lebih lengkap mengenai lapangan kerja masyarakat, sehingga statistik pengangguran pun membaik . Ketiga, terdapat peluang untuk mengembangkan langkah-langkah dukungan lebih lanjut bagi usaha kecil dan mikro secara lebih spesifik dan terarah, sehingga meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian negara," jelas lawan bicara RT.

Diharapkan program ini akan berjalan hingga tahun 2028 inklusif. Sebagaimana dicatat oleh Layanan Pajak Federal, tarif pajak untuk wiraswasta tidak akan berubah selama periode ini.

Patut dicatat bahwa lebih dari separuh mereka yang membayar RAN hari ini sebelumnya tidak mencatatkan penghasilannya sama sekali. Dengan latar belakang keluarnya orang Rusia secara aktif dari zona abu-abu pasar tenaga kerja, pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan untuk memperpanjang program ini setelah tahun 2028, seperti yang diumumkan sebelumnya oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin.

BACA JUGA:Pemda Kaur Usul Bantuan 424 Warga Berkebutuhan Khusus dan Penyandang Disabilitas

BACA JUGA:Bikin Konten Video Sensitif dan Ujaran Kebencian, Pria Papua Ini Ditangkap di Toba

"Ini legalisasi yang paling serius. Orang-orang mempercayainya, orang-orang merasa nyaman. Dan tentu saja, dalam hal ini, kita perlu terus melihat hasilnya. Bersama-sama kita akan menyimpulkan hasilnya. Biarkan eksperimen ini berlangsung selama jangka waktu tertentu, lalu kita akan memutuskannya bersama. Tentu kami akan memperpanjangnya, tapi syaratnya perlu dibicarakan," kata Ketua Kabinet itu.***

Sumber: