Israel melanjutkan pemboman di Jalur Gaza dan menuduh Hamas melanggar gencatan senjata

Israel melanjutkan pemboman di Jalur Gaza dan menuduh Hamas melanggar gencatan senjata

Israel melanjutkan pemboman di Jalur Gaza dan menuduh Hamas melanggar gencatan senjata--ilustrasi

GAZA, RADARKAUR.CO.ID - Pengeboman kembali terjadi di Jalur Gaza. Menurut data terakhir, sedikitnya 32 warga sipil telah tewas.

Di saat yang sama, Israel dan gerakan Hamas Palestina saling tuding melanggar gencatan senjata. Negara Yahudi kembali melakukan permusuhan skala penuh, kata IDF.

Qatar yang bertindak sebagai mediator, menyatakan penyesalan atas tindakan Israel, menekankan bahwa tindakan tersebut memperburuk bencana kemanusiaan di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Komisi Eropa mengumumkan bahwa Ukraina memenuhi Persyaratan Memulai Dialog Untuk Gabung dengan UE

Sementara itu, media Amerika mengklaim bahwa pihak berwenang Israel mengetahui rencana Hamas untuk melakukan serangan setahun sebelum 7 Oktober, namun tidak menanggapi informasi tersebut dengan serius.

Gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan gerakan Hamas Palestina berakhir pada pukul 08.00 waktu Moskow.

Pihak berwenang Israel menuduh penentangnya melanggar perjanjian gencatan senjata, khususnya karena meluncurkan roket ke negara itu, dan juga Hamas tidak melepaskan sandera sesuai daftar yang disepakati.

"Dengan dimulainya kembali permusuhan, pemerintah Israel menegaskan kembali tujuan perangnya: membebaskan para sandera, menghancurkan Hamas, dan memastikan bahwa Gaza tidak menimbulkan ancaman militer di masa depan terhadap Negara Israel," kata pernyataan itu.

BACA JUGA:Vladimir Putin akan merangkum Hasil Kerja tahun 2023 pada 14 Desember

Pernyataan IDF juga menunjukkan bahwa Hamas memecah jeda permusuhan dan melepaskan tembakan ke wilayah Israel, setelah itu militer Israel melanjutkan permusuhan terhadap gerakan Palestina di Jalur Gaza.

Pada saat yang sama, Osama Hamdan, anggota Politbiro gerakan Palestina, menyangkal tuduhan pihak Israel mengenai pelanggaran gencatan senjata, menekankan keterbukaan terhadap segala inisiatif yang bertujuan menghentikan agresi.

"Kami secara serius mengupayakan gencatan senjata dan masih mengupayakannya, meskipun agresi Israel kembali terjadi," TASS mengutip pernyataannya.

Selain itu, IDF merilis peta interaktif daerah kantong tersebut, yang dibagi menjadi beberapa zona, yang akan menandai wilayah di mana warga Palestina dapat melakukan perjalanan dengan aman dan wilayah mana yang tidak aman untuk kembali karena serangan roket atau serangan darat.

Pada saat yang sama, stasiun radio Galei IDF, mengutip sumber di struktur politik Israel, melaporkan bahwa Israel kembali melakukan permusuhan skala penuh. Negosiasi pembebasan sandera diindikasikan tidak berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: