Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS dan Inggris di Yaman, Ini Alasannya

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS dan Inggris di Yaman, Ini Alasannya

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS dan Inggris di Yaman, Ini Alasannya--ilustrasi

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS dan Inggris di Yaman, Ini Alasannya

MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Serangan yang dilakukan militer Amerika dan Inggris di Yaman pada malam 12 Januari adalah contoh pengabaian hukum internasional atas nama memperburuk situasi di wilayah tersebut, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Serangan terhadap Houthi juga dikutuk di Iran, dan menyebut peristiwa ini jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman.

Perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengutuk serangan malam yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman. Menurutnya, kita sedang membicarakan kasus pengabaian hukum internasional lainnya.

BACA JUGA:Serunya Nongkrong di Kedai Tempoe Doeloe Bengkulu, Serasa Nostalgia ke Zaman Dulu

BACA JUGA:Bagaimana Program TreeshBash Dijalankan? Ini Upaya LindungiHutan dan Liberty Society Menuju Kelestarian Alam

“Serangan udara AS di Yaman adalah contoh lain dari distorsi resolusi Dewan Keamanan PBB oleh Anglo-Saxon dan pengabaian hukum internasional atas nama memperburuk situasi di wilayah tersebut demi tujuan destruktif mereka sendiri,” tulis Zakharova di Telegram.

Selain itu, Misi Tetap Rusia untuk PBB menyatakan bahwa Moskow telah meminta pertemuan mendesak Dewan Keamanan sehubungan dengan serangan AS dan Inggris di Yaman.

Tindakan Amerika Serikat dan sekutunya juga dikecam sejumlah negara lain. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyebut serangan terhadap Yaman sewenang-wenang, jelas merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman, serta pelanggaran terhadap hukum dan peraturan internasional.

Pemerintahan kepresidenan AS sebelumnya mengkonfirmasi bahwa Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman.

BACA JUGA:Serunya Wisata di Kebun Apel Sunan Boonapel Bengkulu, Hasil Petikan Bisa Dibawa Pulang atau Dinikmati Langsung

BACA JUGA:Tempat Makan di Kota Bengkulu, Ada Nasi Uduk Family Sambal Klenger, Sensasi Kelezatan dengan Menu Bervariasi!

Seperti yang dikatakan Presiden Gedung Putih Joe Biden dalam sebuah pernyataan, atas instruksinya, militer AS, bersama dengan Inggris dan dengan dukungan Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, menyerang sasaran di Yaman, yang menurut pemimpin Amerika tersebut, yang digunakan oleh pemberontak Houthi untuk memberikan kebebasan navigasi terancam.

Pernyataan Biden menyebutkan lebih dari 50 negara bagian terkena dampak 27 serangan Houthi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: