Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS dan Inggris di Yaman, Ini Alasannya

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS dan Inggris di Yaman, Ini Alasannya

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS dan Inggris di Yaman, Ini Alasannya--ilustrasi

Serangan hari ini menargetkan sasaran yang terkait dengan drone Houthi, rudal balistik dan jelajah, serta radar pantai dan kemampuan pengawasan udara, jelas Pentagon.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mencatat bahwa serangan itu bertujuan untuk mengurangi kemampuan gerakan Yaman dalam menimbulkan ancaman terhadap pelayaran dan perdagangan internasional.

Angkatan Udara AS mengklarifikasi bahwa serangan tersebut dilakukan terhadap lebih dari 60 sasaran Houthi, dan lebih dari 100 amunisi berpemandu presisi digunakan.

Mari kita ingat bahwa pada akhir bulan Oktober, kelompok Houthi mengumumkan dimulainya operasi militer melawan Israel untuk mendukung “rakyat Palestina yang tertindas".

BACA JUGA:Minuman Membuat Wajah Glowing, Resep Skincare Drink yang Bikin Kulit Bersinar Sepanjang Hari!

Dalam peristiwa berikutnya, kapal dagang di Laut Merah berulang kali diserang dari wilayah Yaman.

Secara khusus, pada pertengahan Desember, Houthi menyerang kapal kontainer Maersk di Selat Bab al-Mandeb, akibatnya perusahaan tersebut dan sejumlah kapal induk lainnya memutuskan untuk tidak menggunakan Laut Merah untuk memindahkan kapal mereka.

Selain itu, pada akhir Desember, Houthi di Yaman mengumumkan mobilisasi rakyat secara umum untuk mempersiapkan para pejuang berpartisipasi dalam konflik dengan Israel di pihak Palestina.

Sementara itu, di Yaman, tak lama setelah serangan Amerika Serikat dan Inggris, mereka mengatakan bahwa Washington dan London akan “membayar mahal” atas tindakan tersebut. Hal tersebut diungkapkan Wakil Kepala Kementerian Luar Negeri Yaman Hussein al-Azi.

BACA JUGA:Simak Tips dari Maudy Ayunda: Habis Makeup, Jangan Lupa Double Cleansing! Kenapa Sih Harus Double Cleansing?

Selain itu, perwakilan resmi gerakan Houthi, Mohammed Abdel Salam, mengatakan bahwa serangan AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi tidak akan menghentikan serangan terhadap kapal sipil yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

Menurutnya, tindakan agresif Amerika Serikat dan Inggris terhadap Yaman tidak dapat dibenarkan, karena pelayaran internasional di Laut Merah dan Laut Arab tidak terancam.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: