Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 SEBUAH SKANDAL DAN KEJAHATAN POLITIK?

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 SEBUAH SKANDAL DAN KEJAHATAN POLITIK?

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 SEBUAH SKANDAL DAN KEJAHATAN POLITIK--ilustrasi

Pengaruh Terhadap Masa Depan Politik Indonesia

Dekrit ini membuka jalan bagi munculnya otoritarianisme di Indonesia.

Setelah dekrit, Soekarno mengimplementasikan Demokrasi Terpimpin yang mempersempit ruang gerak partai politik dan mengendalikan kehidupan politik secara lebih ketat.

Dampak Jangka Panjang

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 memiliki dampak jangka panjang yang signifikan bagi politik Indonesia.

Meskipun awalnya dianggap sebagai solusi terhadap kebuntuan politik, dekrit ini justru membawa Indonesia menuju era otoritarianisme di bawah pemerintahan Soekarno dan kemudian Soeharto.

Kebebasan politik dan demokrasi mengalami penurunan drastis, dan praktik-praktik otoriter menjadi lebih umum.

BACA JUGA:Belum Tanda Tangan Keppres, Jokowi Lempar Tanggung Jawab Pemindahan Ibu Kota ke Prabowo, Rocky Bilang Begini

BACA JUGA:Peta Politik Pilbup Kaur 2024, Gusril Diusung 5 Parpol, Okkie dan Sulman Masing-Masing 3 Parpol

Penutup

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan titik balik penting dalam sejarah politik Indonesia yang membawa dampak besar terhadap perkembangan sistem politik di negara ini.

Meskipun langkah tersebut dianggap perlu oleh sebagian pihak untuk mengatasi krisis konstitusional, banyak yang melihatnya sebagai sebuah skandal dan kejahatan politik.

Dekrit ini menunjukkan bagaimana kekuasaan eksekutif dapat digunakan untuk mengubah arah politik suatu negara dengan cara yang kontroversial dan bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.***

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: