Aturan baru BBM yang dikeluarkan sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM/ Energi dan Sumber Daya Mineral No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Dihapusnya tiga jenis BBM tersebut untuk melakukan penyesuaian harga formula dasar, peningkatan standar dan mutu atau kualitas Bahan bakar.
Dalam poin ini, BBM dengan kadar oktan RON 90 dianjurkan untuk digunakan sebagai BBM penugasan.
BACA JUGA:5 Jenis BBM Mengalami Perubahan Harga, 3 Jenis BBM Pertamina, 2 Jenis BBM Swasta
Keputusan untuk menghapus 3 jenis BBM itu tinggal menghitung mundur waktu, tersisa delapan hari lagi BBM dibawaah RON 90 dihapuskan dari daftar penjualan BBM.
Perdagangan BBM dilarang edar tidak semata diberhentikan pada perusahaan pertamina, berlaku untuk sektor swasta dan pedagang eceran diseluruh wilayah Indonesia.
Hal tersebut telah diatur berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Namun, untuk menggantikan 3 BBM yang dihapus telah disiapkan BBM Penugasan (JBKP). BBM Premium (RON 87-88) digantikan oleh Pertalite dengan RON (90).
BACA JUGA:Air Langkap Beach, Wisata Pantai Karang Sebening Kaca di Kaur Bengkulu, Kaya Spot Instagramable!
Dalam pasal 1, Diktum KESATU menyatakan adanya perubahan ketentuan dengan aturan tertulis sebagai berikut:
Mengutip dari JDIH Kementerian ESDM, KESATU:
a) Menetapkan formula harga dasar sebagai pedoman perhitungan harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di titik serah untuk setiap liter sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
b) Formula harga dasar untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin {Gasoline) RON 89 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2022.
a) Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Minyak dan Gas Bumi wajib melaporkan penetapan harga jual eceran sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi setiap bulan dan/atau dalam hal terdapat perubahan dalam penetapan harga jual eceran.