Menelusuri Rekam Jejak Islam Masuk ke Bengkulu

Rabu 02-10-2024,08:28 WIB
Reporter : Muhammad Isnaini
Editor : Muhammad Isnaini

Pintu ketiga, melalui perkawinan Baginda Maharajo Sakti dengan Putri Gading Cempaka sebagai anak bungsu dari Ratu Agung Raja Sungai Serut, s3lanjutnya mereka membuka peradaban awal kerajaan Sungai Lemau.

Pintu keempat, melalui dakwah yang dilakukan oleh para tokoh da'i dan ulama yang berasal dari Banten, sebagai bentuk hubungan kerjasama kerajaan Banten dan kerajaan Selebar,

Pintu kelima, masuknya Islam ke Bengkulu melalui daerah Mukomuko setelah berdiri kerajaan di Muko Muko yang berbatasan dengan kesultanan Indrapura.

BACA JUGA:DPRD Kaur Rapat Paripurna Pengusulan Pimpinan Definitif Periode 2024-2029

BACA JUGA:Pilkada Kaur 2024: Peta Persaingan dan Isu Strategis Antara SARA dan Program Kerja

Kerajaan Pagaruyung di Sumatera Barat mempunyai kekuasaan yang luas dari Sikilang Aia Bangih adalah batas Utara, sekarang di daerah Pasaman Barat, berbatasan dengan Natal, Sumatera Utara.

Taratak Aia Hitam adalah daerah Bengkulu (daerah pesisir Selatan hingga ke Mukomuko).

Durian Ditakuak Rajo adalah wilayah di Kabupaten Bungo, Jambi yang terakhir, Sialang Balantak Basi adalah wilayah di Rantau Barangin, Kabupaten Kampar, Riau sekarang.

Selain jalur-jalur ataupun pintu masuknya dakwah Islam ke Bengkulu yang dikemukakan di atas, salah satu jalur masuknya Islam ke Bengkulu adalah adanya hubungan kerajaan Sungai Lemau dengan Singaran Pati atau Suanda yang berasal dari Palembang.

BACA JUGA:Daftar 39 Madrasah Berubah Status jadi Negeri, Bagaimana MAKN Kaur? Simak!

BACA JUGA:Horison Hotels Group Resmikan Horison Iswara Jakarta

Pada tahun 1527 M datang seseorang yang berasal dari Lembak Beliti, dusun Taba Pingin Pucuk Palembang yang bernama Singaran atau Suanda kepada Baginda Sebayam sebagai penerus raja Sungai Lemau dengan tujuan untuk meminta suaka politik (perlindungan).

Pengganti Baginda Sebayam adalah putranya yang tertua bernama Baginda Senanap yang bergelar Paduka Baginda Muda.

Pada masa pemerintahan Paduka Baginda Muda datang seorang laki-laki dari dusun Taba Pingin yang bernama Abdul Syukur yang masih termasuk kerabat Singaran Pati (Suanda). Abdul Syukur inilah yang mula-mula mengembangkan agama Islam di wilayah Sungai Itam hingga ke Lembak Delapan .

Singaran Pati atau Suanda yang datang dari Lembak Beliti dusun Taba Pingin Pucuk Palembang dalam sumber lain nama Singaran atau Suanda disebut juga dengan nama Aswanda.

BACA JUGA:MAXY Academy Luncurkan Kelas Baru untuk Tingkatkan Skill Digital

Kategori :

Terpopuler