Korban Arisan Bunga RL hingga Mancanegara
Pelaku arisan Bodong, Bunga menyasar korban TKW di mancanegara--
RADARKAUR.CO.ID, BENGKULU – Korban kasus penipuan arisan Bunga yang menghebohkan Kabupaten Rejang Lebong semakin bertambah. Terbaru, korbannya sudah terdata sudah dari berbagai kota dan provinsi bahkan hingga mancanegara.
Korban kasus arisan yang menyebabkan kerugian hingga 4 miliar itu sudah mencapai 200 orang.
Tidak hanya berdomisili di Kabupaten Rejang Lebong.
Di dalam Provinsi Bengkulu beberapa diantaranya ada di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma.
Sedangkan diluar provinsi sudah menjangkau Provinsi Jambi. Kemudian Palembang dan Empat Lawang di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kota Padang Sumatera Barat.
Bahkan korban juga ada yang tercatat dari DKI Jakarta, Kupang dan Lombok.
Terbaru, beberapa korban mengaku dari mancanegara yakni dari Hongkong dan Malaysia.
BACA JUGA:Polda Sumsel Tahan 11 Kades dan 1 Kontraktor, Kasusnya Mirip Dengan di Polres Kaur
Korban dari mancanegara ini merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Salah seorang korban Arisan Bunga yang tinggal di Malaysia berinisial Yu (23). Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kepahiang ini mengaku mengalami kerugian hingga Rp 237 juta.
Yu sendiri sudah ikut Arisan Bunga ini dari tahun 2020. Yu mengatakan mulai ikut arisan ini setelah diajak sepupunya yang ada di Curup.
“Saya ikut dari 2020. Total kerugian Rp 237 juta. Saya tahu arisan ini dari sepupu saya orang Curup dan teman BO (owwer Arisan Bunga, red) juga,” ungkap Yu.
Ia mengikuti cukup banyak nomor dalam arisan ini. Itu dilakukanNya karena modal percaya. Selama dua tahun bekerja di Malaysia Yu selalu memutar gajinya untuk dinvestasikan di Arisan Bunga.
“Untuk narik saya tidak pernah ambil penuh sejak 2020,” terang Yu.
Namun Yu mulai curiga dengan Arisan Bunga ini setelah Bunga sering memposting tentang informasi arisan dengan sistem overslot.
BACA JUGA:Kisah Penjual Miras Oplosan, Tewaskan 3 orang hingga Karaoke Ayu Ting-Ting Ditutup
“Saya curiga sejak tanggal 29 Juni lalu, karena Bunga ganti foto profil WA nya. Dan dia sering membuat snap WA tentang Arisan sistem over slot dan tidak masuk akal, bayar Rp 2 juta bisa dapat Rp 20 juta,” ungkap Yu.
Meski curiga, namun Yu tergiur juga dengan tawaran itu dan sempat mengikuti sistem overslot.
“Saya juga sempat ambil overslot yang dapat Rp 5 juta dengan bayar Rp 2 juta saya ambil 3 nomor dengan total Rp 6 juta, Saya dijanjikan narik pada tanggal 5 Juli,” terang Yu.
Namun Yu kaget setelah tahu rupanya itu akal muslihat BO untuk mengeruk keuntungan dan selanjutnya kabur.
“Saya tahu BO telah kabur setelah dapat informasi dari sepupu saya. Dia bilang rumah BO sudah ramai dengan orang yang ikut arisan,” kata Yu.
Sementara itu, korban lainnya yang tinggal di luar negeri yakni di Hongkong berinisial BI (27) yang merupakan TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Surabaya.
BACA JUGA:Gubernur Anies Setujui Hibah Dana Bagi Satpol PP Kaur
Bi mengalami kerugian hingga Rp 57 juta. Bi ikut arisan dari tahun 2020 dan Bi mengikuti seluruh sistem arisan baik over slot dan flat.
“Sudah ikut arisan Bunga dari 2020. Total kerugian saya Rp 57 juta. Saya ikut sistem over slot dan flat. Tahu arisan ini dari teman saya yang ada di sini kebetulan dia orang Bengkulu juga,” ungkap Bi.
Bi mengatakan arisan BO ini awalnya tidak ada masalah dan pernah melakukan penarikan hingga 5 kali.
“Sebelumnya arisan ini tidak ada masalah, pembayaran juga tepat waktu. Sudah pernah 5 kali narik dengan nominal berbeda. Paling besar pernah narik Rp 15 juta,” terang Bi.
Untuk memperbanyak keuntungan, Bi ikut 13 nomor di sistem overslot dan flat. Hingga saat ini Bi tidak bisa menghubungi BO.
“Saya ikut 13 nomor di over slot dan flat. Sudah saya coba hubungi berkali-kali juga tidak ada respon,” terang Bi.
Begitupun korban lainnya di Taiwan, berinisial Yo (27) TKW asal Klaten Jawa Tengah.
Yo alami kerugian Rp 7,5 juta. Yo tidak sendiri, karena ia mengajak dua kakaknya untuk ikut arisan ini dan ikut menjadi korban.
“Awal ikut Arisan Bunga tahun 2021 Agustus. Saya ikut arisan sistem flat. Saya ikut di nomor terakhir nomor 11. Saya setiap bulan harus transfer uang sebesar Rp 1,5 juta,” terang Yo.
Dua kakak Yo yang ia ajak, mengikuti Arisan Bunga sistem flat dan over slot.
“Tapi saya ajak dua kakak saya yang ada di Taiwan dan di Indonesia untuk ikut arisan ini, satu arisan dengan pembayaran per bulan Rp 1 juta baru transfer dua kali dan kakak saya satu lagi ikut sistem over slot dan sudah transfer Rp 3 juta,” terang Yo.
Yo dijanjikan akan menarik uang pada 3 Juli. Namun Yo dan kedua Kakaknya harus gigit jari karena BO sudah melarikan diri.
“Harusnya saya tanggal 3 Juli narik uang arisan sebesara Rp 15 juta. Tapi kan owner arisannya sudah kabur, dan saya tidak bisa narik,” ungkap Yo.
Sebenarnya Yo mulai curiga saat ia tidak pernah melihat update snap WhatsApp (WA) dari BO tentang informasi arisan.
BACA JUGA:33 Desa di Kaur Miliki Destinasi Wisata, Butuh Digarap Maksimal
“Yang buat curiga itu, sebelum dia kabur beberapa hari itu dia tidak pernah update snap WA tapi di WA kakak saya masih ada snap WA nya. Dan kebetulan ada salah satu anggota arisan yang menanyakan BO di grup, karena saya sudah curiga saya chat pribadi untuk menanyakan dan ternyata saya dapat informasi bahwa BO sudah melarikan diri,” terang Yo.
Karena penasaran, Yo sempat menghubungi BO melalui pesan WA untuk menanyakan informasi arisan over slot.
“Saat saya chat, dijawabnya ada dan dijanjikan akan dikirim listnya, namun setelah itu sudah tidak ada kabar lagi,” kata Yo.
Selama ikut Arisan Bunga, Yo baru satu kali melakukan penarikan sebesar Rp 10 juta.
“Saya pernah narik sekali, dapat Rp 10 juta di bulan Mei lalu,” ungkap Yo. Modus awal arisan ini memang lancar, namun ia mulai curiga setelah ada sistem over slot dengan kelipatan yang menggiurkan.
“Jelas tergiur dengan sistem over slot ini, kita transfer Rp 5 juta namun dapat narik dua kali lipat,” demikian Yo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rakyatbengkulu.com