(Klarifikasi) Kades Bunga Melur : Yang Memukul Wasit Bukan Aparatur Desa, Tapi Warga

(Klarifikasi) Kades Bunga Melur : Yang Memukul Wasit Bukan Aparatur Desa, Tapi Warga

Keributan pada Turnamen Sepakbola antar desa di Kecamatan Semidang Gumay terjadi akibat wasit dipukul, Kamis (4/8/2022).--(Ilustrasi : radarkaur.disway.id)

RADARKAUR.CO.ID, SEMIDANG GUMAY - Kades Bunga Melur Kecamatan Semidang Gumay Kabupaten Kaur, Febri Yogi Awansyah memberikan klarifikasi atas beredarnya informasi pemukulan wasit pada turnamen sepakbola antar desa di Kecamatan Semidang Gumay, Kamis (4/8/2022). 

BERITA TERKAIT :Pelaku Pemukulan Wasit di Semidang Gumay Diduga Oknum Aparatur Desa Bunga Melur

Menurutnya oknum yang memukul wasit, Hosen bukan aparatur Desa Bunga Melur. Namun hanya warga biasa di desa yang ia pimpin itu.

"Pada kesempatan ini saya ingin memberikan klarifikasi bahwa pemukulan itu bukan oleh aparatur desa, tapi hanya warga biasa," terangnya kepada redaksi radarkaur.co.id, Sabtu (6/8/2022).

BACA JUGA:KKP RI Akan Bantu Desa Di Kaur Ini Kembangkan Konservasi Penyu

BACA JUGA:Bupati Buka Pertandingan Sepakbola Antar Desa di Kaur Utara

Pada kesempatan itu juga Yogi memohon maaf atas keributan yang ditimbulkan pada turnamen tahunan dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI itu.

Ia berharap peristiwa itu tidak diperpanjang lagi dan menemukan jalan perdamaian. Antara pihak warganya dengan Hosen yang menjadi korban pemukulan.

BACA JUGA:Lomba Panjat Pinang Meriahkan HUT ke-77 RI, Lokasinya Disini!

"Harapan saya selaku kepala desa, peristiwa itu tidak diperpanjang lagi dan menemukan jalan damai," tambahnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa Turnamen sepak bola di Kecamatan Semidang Gumay, untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun, antara Desa Lubuk Gung melawan Desa Bunga Melur berujung ricuh, Kamis sore (4/8). 

Informasi yang dirangkum. Wasit yang memimpin jalan pertandingan, dikabarkan mengalami cidera, lantaran mengalami pukulan.

Lalu, satu orang dibawa ke Mapolsek Kaur Tengah menghindari kesalahpahaman lebih jauh. 

Dan tidak berapa lama orang tersebut diperbolehkan pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: