Soal Jalan Rusak dan Jembatan Lapuk, PUPR Kaur: Pembangunan Harus Sepaket!

Soal Jalan Rusak dan Jembatan Lapuk, PUPR Kaur: Pembangunan Harus Sepaket!

Paket Proyek Jembatan Hanya ada di 3 Kecamatan Ini, Nilai Proyek Fantastis! ini Kondisi jembatan lapuk menuju Desa Bukit Makmur dan Desa Cinta Makmur Kecamatan Muara Sahung.--(dokumen/radarkaur.co.id)

KAUR, RADARKAUR.CO.ID – Kondisi jalan rusak dan jemBatan lapuk menuju Desa Bukit Makmur dan Desa Cinta Makmur Kecamatan Muara Sahung memang memprihatinkan. Untuk melakukan perbaikan, jalan dan jembatan itu harus sepaket.

Kondisi ini diakui Kepala Dinas PUPR Kaur Ismawar Hasdan, ST, M.Si melalui Kabid Bina Marga Dian Putra Utama, ST sudah diketahui.

Bahkan, pihaknya sudah merekap jembatan yang sudah rusak tersebut dan akan diajukan ke bagian perencanaan untuk menentukan nilai anggaran yang dibutuhkan.

Namun ia menyebut ketentuan tergantung Pemda Kaur yang memutuskan jembatan dan jalan mana yang harus diprioritaskan nantinya.

BACA JUGA:Hadiah Lomba 17 Agustusan Bikin Kecil Hati, Penjelasan Panitia Sulit Diterima

BACA JUGA:Tersangka Pemalsuan Ijazah, Kades Tanjung Aur 2 Bilang Begini Lewat Kuasa Hukum

Dikatakannya, bahwa jembatan yang melintasi Sungai Luas tersebut harus diperbaiki secara sepaket. Dan tidak bisa perbaikan yang bersifat tanggap darurat.

Akan tetapi untuk tahun 2022 ini, perbaikan jembatan belum dianggarkan.

"Untuk usulan masyarakat, kami sudah mendapat masukan. Baik dari musrenbang, usulan masyarakat maupun Kades sudah masuk ke kami. Hal itu sudah kami rekap dan usahakan untuk diajukan di tahun 2023. Namun tentu melalui perencanaan dan penganggaran dilakukan dari APBD," urai Dian kepada radarkaur.co.id, Selasa 23 Agustus 2022.

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya bahwa jembatan penghubung dari jalan lintas Muara Sahung menuju Desa Bukit Makmur (SP3) dan Desa Cinta Makmur (SP8) sudah sangat mengkhawatirkan dan berbahaya.

BERITA TERKAIT: Memprihatinkan, Jalan dan Jembatan Butuh Penanganan

BACA JUGA:Warga sekitar SMAN 4 Kaur Keluhkan Parkir Kendaraan Pelajar

Pasalnya jembatan dengan lantai kayu dan papan itu sudah mengalami lapuk dan rusak.

Perbaikan jembatan yang rusak tersebut sangat diharapkan oleh warga dari kedua desa. Baik Desa Bukit Makmur maupun Desa Cinta Makmur.

Padahal jembatan yang menyeberang Sungai Luas sepanjang 100 meter itu menjadi satu-satunya akses warga Desa Bukit Makmur (SP3) dan Desa Cinta Makmur (SP8). Ketika akan menuju keluar, jalan lintas provinsi Luas - Muara Sahung.

Jembatan ini juga menjadi akses utama aktivitas sehari-hari. Terutama jalur warga mengangkut hasil pertanian, perkebunan dan mobilitas warga.

BACA JUGA:8 Desa di Kaur Bengkulu Kebanjiran, 78 rumah dan 2 Fasilitas Publik Terendam

BACA JUGA:Banjir Bandang di Kaur Rendam 2 Kecamatan, BPBD Turunkan Perahu Penyelamatan

Akan tetapi dengan kondisi jembatan dan jalan seperti saat ini. Lalu lintas motor perlu ekstra hati-hati. Guna menghindari jebakan lantai bolong atau lapuk.

Padahal konstruksi jembatan masih kelihatan kokoh, namun bagian lantai bolong di sana-sini.

Lantai papan banyak lapuk dan berjatuhan ke sungai.

Walau demikian masyarakat Desa Bukit Makmur (SP3) dan Desa Cinta Makmur (SP8) tetap harus menunggu perbaikan jembatan.

Lantaran jembatan masih dalam tahapan diajukan oleh Dinas PUPR Kaur tentang perencanaan perbaikan jembatan sungai luas tersebut di tahun anggaran 2023.

BACA JUGA:Kades di Kaur Ditetapkan Tersangka Pemalsuan Ijazah

BACA JUGA:Kapolres Kaur Rilis 7 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Disisi lain, Kepala Desa Bukit Makmur (SP3) Darsani mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan masalah yang terkait jalan dan jembatan yang sudah mulai rusak tersebut.

Dia berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan masalah ini dan segera untuk melaksanakan perbaikan.

Selama ini, warga kedua desa sudah melakukan pekerjaan swadaya memperbaiki kerusakan jembatan dengan tambal sulam.

Namun dengan kondisi perekonomian yang sedang menurun. Diakibatkan baik kopi maupun sawit yang harganya sedang turun. Sehingga untuk melakukan swadaya itu belum dapat dilakukan kembali.

"Kami sangat berharap kepada pemerintah daerah maupun provinsi terkait jalan dengan panjang 3.000 Meter dan jembatan yang rusak. Agar segera dilakukan perbaikan dan direalisasikan kalau tidak masyarakat kami akan merasa dirugikan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: