Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Siapa Membunuh Putri (8): Durian Lebat Sekebun Runtuh

Siapa Membunuh Putri (8): Durian Lebat  Sekebun Runtuh

Ilustrasi --

”Kalau tak ada, Bos?”

”Harus ada. Mosok tak ada?”

”Dari luar, dari grup kita, Bos?”

”Jangan. Tak boleh. Saya tak mau. Saya hargai teman-teman di sini, beri kesempatan terlebih dahulu pada mereka,” kata Pak IDR.

Bang Eel lantas menyebut nama-nama awak redaksi yang bisa.

Bang Jon saya usulkan untuk ditarik saja lagi.

Bang Eel menolak.

Pak IDR juga tak setuju. 

Ada beberapa nama wartawan lokal dari media lain yang masih muda yang masuk daftar pilihan kami.  

Pak IDR lantas bercerita tentang target dan rencana besar pengembangan grup.

Kami dapat pencerahan soal visi misi bisnis grup dan menjadikan itu bahan untuk merancang persiapan Dinamika Kota.

Pembicaraan kami selesai.

Sambil makan steak yang diantar ke kamar (ini pertama kali saya makan steak seumur hidup) Pak IDR bertanya soal berita. 

”Apa headline besok?”

”Tadi ada laporan perwira polisi kehilangan istri, anak, dan pembantunya. Nama istrinya Putri,” kata saya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: