Tantang Ratu Belanda, Sultan Agung Mataram Hanyakrakusumo 2 Kali Gempur Batavia
Tantang Ratu Belanda, Sultan Agung Mataram Hanyakrakusumo 2 Kali Gempur Batavia--(dokumen/radarkaur.co.id)
Walaupun banyak mengalami peperangan, mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusumo mengalami puncak kejayaan kebudayaan, kesenian dan kesusastraan maju dengan pesat.
Selama itu pula VOC atau kompeni Belanda tidak berhasil menjejakkan sepatu kekuasaannya di bumi Mataram.
Pada masa pemerintahannya, banyak unsur-unsur kebudayaan lama yang disesuaikan dengan agama Islam di antaranya perayaan ggrebeg disesuaikan dengan hari-hari raya Islam (Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad S.A.w.).
BACA JUGA:PT Pindad Produksi 4 Senjata Paling Diminati Dunia, No 3 Paling Gahar!
BACA JUGA:Hapus Masa Kontrak Kerja PPPK, Marketplace Guru juga Alihkan Sistem Gaji Tenaga Pendidik
Sekaten disesuaikan dengan hari Maulid Nabi Muhammad S.A.W., tahun Saka yang digunakan disesuaikan dengan Tahun Hijriah atau Tahun Islam.
Rakyat makmur dan senang menikmati hasil karya kebudayaan, kesenian dan kesusastraan.
Tahun 1645 Sultan Agung Hanyakrakusuma wafat dan meninggalkan Mataram dalam puncak kejayaan dan kemakmurannya dan dimakamkan di Imogiri, yang selanjutnya menjadi makam raja-raja Surakarta dan Yogyakarta beserta keluarganya.
Di Jakarta, namanya dijadikan nama jalan di daerah Manggarai, Jakarta Selatan.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber