Dunia Kripto di Rusia pasca Binance Cabut Nama Sberbank dan Tinkoff di Tengah Investigasi Departemen Kehakiman

Dunia Kripto di Rusia pasca Binance Cabut Nama Sberbank dan Tinkoff di Tengah Investigasi Departemen Kehakiman

Dunia Kripto di Rusia pasca Binance Cabut Nama Sberbank dan Tinkoff di Tengah Investigasi Departemen Kehakiman AS--(dokumen/radarkaur.co.id)

Dunia Kripto di Rusia pasca Binance Cabut Nama Sberbank dan Tinkoff di Tengah Investigasi Departemen Kehakiman AS

RADARKAUR.CO.ID - Pertukaran mata uang kripto Binance dicurigai mengggunakan bank Rusia "Sberbank" dan "Tinkoff".

Hal itu menarik perhatian pemerintah Amerika Serikat yang saat ini sedang gencar melakukan sanksi terhadap semua berbau Rusia.

Mengutif dari Jurnal Wall Street Jumat 25 Agustus 2023, sebuah sumber mengatakan bahwa Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki Binance.

BACA JUGA:CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika dan Direktur Katadata Maryadi Terpilih Aklamasi Pimpin AMSI 2023-2027

BACA JUGA:Negara BRICS Bertambah jadi 11 Anggota Tahun Depan, Arab Saudi dan Iran Masuk, Indonesia Bagaimana?

Hal itu sehubungan dengan kemungkinan pelanggaran yang dilakukan Binance pada sanksi AS terhadap Rusia.

Seperti diketahui bahwa Sberbank dan Tinkoff serta terdapat 29 bank Rusia lain termasuk dalam daftar sanksi AS.

Menurut pernyataan perwakilan bursa, yang dikutip oleh publikasi tersebut, platform tersebut mematuhi rezim sanksi global dan tidak memiliki hubungan apa pun dengan bank dalam konteks layanan P2P.

Ingatlah bahwa pada awal Mei, media memberitakan penyelidikan Departemen Keamanan Nasional Departemen Kehakiman AS sehubungan dengan perusahaan induk Binance Holdings Ltd.

BACA JUGA:Perdagangan Antara Negara BRICS Capai angka 762 Miliar Dollar AS Tahun 2022

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Bansos PKH Tahap 4 Sudah Cair, Cek Rekeningmu dan Link Cekbansos.kemensos.go.id

Penyelidikan itu tentang kemungkinan ketidakpatuhan terhadap sanksi terhadap Federasi Rusia.

Sebelumnya, ForkLog mengetahui apakah Binance menghadapi sanksi sekunder karena melayani warga negara Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: