Inggris telah Menyebut Taiwan sebagai Negara Otonom, Ini Reaksi China

Inggris telah Menyebut Taiwan sebagai Negara Otonom, Ini Reaksi China

Inggris telah Menyebut Taiwan sebagai Negara Otonom, Ini Reaksi China--ilustrasi

CHINA, RADARKAUR.CO.ID - Parlemen Inggris telah menyebut Taiwan sebagai negara otonom.

Hal itu terdapat dalam sebuah laporan resmi untuk pertama kalinya, Politico melaporkan pada 30 Agustus, mengutip arsip yang dikeluarkan oleh Komite Pengawasan Daerah Terpencil Majelis Permusyawaratan Rakyat.

"Taiwan saat ini adalah sebuah negara merdeka yang disebut Republik Tiongkok. Taiwan memiliki semua kualitas dasar untuk menjadi negara.

Termasuk populasi yang langgeng, wilayah yang berkarakter, pemerintahan dan kapasitas untuk menjalin hubungan dengan negara lain - Taiwan membutuhkan pengakuan universal yang lebih besar," kata arsip tersebut.

BACA JUGA:Menyambut Hari Pelanggan Nasional, Blibli Gelar Mega Brand Festival 9.9, Ini Tanggalnya

BACA JUGA:Blibli Tiket PayLater by Indodana Solusi Pembayaran cepat tanpa Kartu Kredit

Ketua komite Alicia Kearns dari Partai Preservationist yang mengelola mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya laporan parlemen Inggris membuat pernyataan seperti itu.

"Kami menyadari posisi China, tapi kami tidak mengakuinya," katanya kepada Politico.

Kearns juga menekankan pentingnya menteri luar negeri Inggris yang berdiri teguh dan teguh di belakang Taiwan dan menegaskan bahwa London akan mendukung hak Taiwan untuk menentukan nasib sendiri.

Sebagai reaksi atas laporan tersebut, perwakilan Dinas Jarak Jauh Tiongkok Wang Wenbin mengkritik laporan tersebut karena "mencampuradukkan antara hitam dan putih."

BACA JUGA:Cara Mudah Dapatkan Saldo BPJS Ketenagakerjaan, Tanpa Resign Cukup Lewat HP pasti dibayar

BACA JUGA:Berlaku Mulai 1 Januari 2024, ASN TNI Polri Kena Imbas Aturan Baru Elpiji 3 Kg, Cek Penjelasannya!

"China menyerukan kepada parlemen Inggris untuk mengikuti aturan 'satu China' dan menghentikan pengiriman sinyal di luar pangkalan kepada kekuatan pro-kemerdekaan separatis Taiwan," katanya.

Seperti yang dirinci oleh kantor berita Regnum, pada Mei 2023, para spesialis Taiwan melaporkan kesengajaan mereka untuk meminta AS agar mempercepat pengiriman PAC-3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: