10 Hari Lagi, Aturan Baru BBM Berlaku 1 Januari 2023, 3 Jenis BBM Dilarang Edar

10 Hari Lagi, Aturan Baru BBM Berlaku 1 Januari 2023, 3 Jenis BBM Dilarang Edar

10 hari lagi, aturan baru BBM berlaku 1 Januari 2023, 3 jenis BBM dilarang edar.--(dokumen/radarkaur.co.id)

Sejumlah BBM seperti Dexlite, Pertamax Turbo, dll mengalami kenaikan. Sedangkan, BBM jenis Pertalite dan Pertamax tetap bertahan di harga tinggi.  

Sementara itu menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kebutuhan BBM  meningkat.

Masyarakat semakin mengeluhkan harga BBM di Indonesia yang tak kunjung turun. Padahal untuk menempuh perjalanan mudik atau liburan membutuhkan Bahan Bakar yang tidak sedikit.  

Justru, beberapa Badan Usaha yang memproduksi BBM baik dalam negeri, BUMN dan swasta kompak menyesuaikan harga BBM pada 1 Desember2022.

BACA JUGA:Wisata Kebun Anggur Eropa di Kaur Bengkulu, Rekomendasi Liburan Akhir Tahun!

Ini menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM Indonesia belum menemukan celah akan turun.  

Menyikapi hal ini ReforMiner Institute membeberkan beberapa alasan mengapa BBM di Indonesia harganya masih tinggi.

Sedangkan di beberapa negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura harga BBM mengalami penurunan.  

Sebelum diulas mengenai harga BBM di Indonesia, simak terlebih dahulu  daftar harga BBM di Singapura dan Malaysia sebagai perbandingan.

BACA JUGA:Sesosok Pria Ditemukan Tewas Dekat Stadion, Diduga Korban Begal

Dilansir radarkaur.co.id  dikutip dari laman resmi harga Bensin Global:

• Malaysia: Harga Bensin US$ 0.455 per liter jika dirupiahkan sekitar Rp.7.057 per liter (kurs. Rp. 15.511). Dari harga semula US$ 0,46 per liter.  

Sedangkan harga Solar US$ 0,483 dirupiahkan Rp. Rp 7.398 per liter. Dari harga semula US$ 0,483 per liter.  
Catatan: keduanya mengalami penurunan jika dibandingkan harga BBM periode 11 November 2022 yang harganya cukup tinggi.  

• Singapura: Harga jual US$ 1,920 jika dirupiahkan Rp. per liter, harga rupiah senilai 29.781 per liter. Dari harga semula yaitu US$ 2.026 per liter.  

Update harga Solar, yaitu US$ 1.920 per liter, jika dirupiahkan sekitar Rp. 29.781 per liter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: