Soal Oknum Ngaku Wartawan Lakukan Pemerasan, Ketua PWI Kaur Buka Suara

BACA JUGA:Aturan Baru Pembelian BBM Pertalite Berlaku Mulai 10 Oktober 2024, Simak Masyarakat Wajib Tahu!

Setelah itu kades meminta supaya berita tidak ditayangkan, karena menurutnya ia tidak melakukan Tindakan Asusila itu.

Saat itu pelaku lain yakni KL menghubungi kepala desa dan bernegosiasi soal uang agar supaya berita tidak ditayangkan.

Awlnya KL meminta uang sebesar Rp300 juta, namun kades tidak menyanggupi.

Kemudian turun menjadi Rp50 juta, namun kades tidak juga menyanggupi.

BACA JUGA:KPU Kaur Terima Pendaftaran Petugas KPPS Pilkada 2024, Simak Syarat dan Jadwal Pendaftaran serta Gajinya

BACA JUGA:Muhammad Dhery Mahendra, Mahasiswa Indonesia jadi Bagian 120 Delegasi VI BRICS Youth Energy Summit di Moskow

Terakhir pelaku meminta uang Rp10 juta. Dan disanggupi oleh kepala desa, namun tidak bisa melakukan pembayaran lunas.

Ia mengatakan hanya memiliki uang sebesar Rp5 juta.

Setelah terjadi kesepakatan maka pelaku lain yakni JH bertugas untuk mengambil uang itu ke rumah kades.

Setelah uang diambil, JH bermaksud menemui rekan-rekannya yang sudah menunggu di salah satu kedai di Pantai Pengubaian.

BACA JUGA:Cakada Kaur Diduga Miliki TGR, KPU Harus Teliti Sebelum Menetapkan Paslon Peserta Pilkada 2024

BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Kaur dan Dinkes Provinsi Bengkulu Kerjasama Gelar Pelatihan Kader Posyandu Tenaga Kesehatan

Namun ia kaget, karena belum lama meninggalkan rumah kades, ia disergap dan ditangkap.

Serta disuruh untuk menunjukan keberadaan rekan-rekannya yang diakuinya sudah menunggu uang Rp5 juta itu.

Sumber: