Meski Minyak Goreng Turun, Harga TBS Bikin Malas Panen Sawit

Meski Minyak Goreng Turun, Harga TBS Bikin Malas Panen Sawit

Mulai terjadi penurunan harga beli minyak goreng ditengah gonjang ganjing harga beli kelapa sawit, Sabtu (9/10/2022).--

RADARKAUR.CO.ID, KAUR TENGAH – Sejak akhir pekan lalu, minyok goreng di pasar tradisional dan pasar modern mengalami penurunan harga. Akan tetapi kondisi ini juga segaris lurus dengan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang ikut turun, bikin petani malas untuk panen sawitnya.

Pantauan awak media radar kaur, harga beli tandan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) selama beberapa waktu terakhir diluar harapan.

Bahkan harga jual tandan berduri itu ditingkat petani, hanya Rp 500 hingga Rp 650 per Kilogram (Kg).

BACA JUGA:Bupati Kaur Salat dan Serahkan Hewan Kurban Di  Kampung Halaman

BACA JUGA:Daging Kurban Rebus Dahulu 30 Menit Sebelum Diolah, Simak Pesan Spesialis Gizi Ini

Untuk harga minyak goreng di pasar mingguan Kelurahan Tanjung Iman Kecamatan Kaur Tengah, Sabtu (9/7) mulai memperlihatkan gelagat baik. Minyak goreng turun Rp 4 ribu dibanding harga pekan sebelumnya.

Untuk jenis Rose Brand yang sebelumnya dibeli konsumen, Rp 24 ribu per-kemasan isi 1 liter, turun seharga Rp 20 per-kemasan.

Sedang merk Tawon turun dari Rp 22 ribu menjadi Rp 18 per-kemasan ukuran satu liter.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN Unib Kerja Bakti di Masjid Jamik Tanjung Baru Sambut Idul Adha 1443 H

BACA JUGA:Khutbah Salat Idul Adha Muhammadiyah Tekankan Membentuk Generasi Idaman

"Memang harusnya seperti itu. Karena selama ini, meski harga sawit murah dengan alasan CPO menumpuk. Harga minyak goreng tetap mahal," ujar Saslih (39) warga Desa Padang Hangat Kecamatan Kaur Tengah, Sabtu (10/7/2022).

Disisi lain, tak stabilnya harga beli buah penghasil minyak tersebut. Baik petani ataupun pemilik ram merasa terjepit.

Rodi Hartono warga Desa Sinar Jaya Kecamatan Kaur Tengah, pemilik ram kelapa sawit di Kecamatan Luas mengatakan, hari Kamis (7/7) lalu, tiga PKS di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Bengkulu Selatan turun serentak. Hal tersebut membuatnya mengalami kerugian hingga puluhan juta.

BACA JUGA:Lirik dan Arti Lagu ‘Sikok Bagi Duo’ yang Viral Hingga Penyanyinya Dipanggil BNN

BACA JUGA:Juli Meriah Beli Motor Honda, Potongan Angsuran Hingga Rp 100 Ribu Perbulan

Dirincikannya, pada hari tersebut, TBS sawit hanya di angka Rp 810 per kilogram untuk wilayah Bintuhan.

Kemudian Rp 900 per kilogram wilayah Padang Guci. Sedangkan wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dihargai Rp 980 per kilogram.

Adapun di PT. APLS yang berada di Desa Beriang Tinggi, Kabupaten Kaur turun hanya membeli TBS di angka Rp 940 per kilogram.

BACA JUGA:Ayu Ting-Ting Tersandung Kasus Miras Oplosan, Laporan Sudah Masuk Polda Bengkulu

BACA JUGA:Tega! Remaja di Bengkulu Selatan Ini Aniaya Kedua Orang Tua Kandung

Sama halnya terjadi di PT. Bengkulu Sawit Lestari di Kabupaten Bengkulu Selatan. Harga beli tandan berduri hanya  Rp 680 per kilogram, turun Rp 125 dibanding sebelumnya.

"Kalau bicara soal kerugian. Hari itu (Kamis,7/7) kerugian kami tak kurang dari Rp 10 juta. Entah kapan keadaan bakal normal lagi," keluhnya. (yie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: