Siapa Membunuh Putri (6): Ajakan Bang Jon
Ilustrasi seseorang menembak sasaran didepannya.--(dokumen/radarkaur.co.id)
Saat aku mengedit berita itu, Bang Eel tiba di kantor.
Dia langsung bertanya padaku.
”Dur, ada berita dari OP soal investasi Maestrochip Corp?”
"Ini sedang saya edit, Bang.”
Bang Eel, menggeser dudukku, mengambil alih komputer yang kupakai mengedit, mengecek judul, membaca lead, dan dengan cepat men-scroll layar sampai ke akhir berita.
”Oke, ini nanti di halaman depan, ya,” katanya.
”Cocok, Bang? Kita koran kriminal lo? Apa gak aneh?”
”HL kedua, bukan headline utama. Ini perusahaan besar, bakal menyerap sepuluh ribu operator, Dur. Nanti mereka pasang iklan loker tiap hari. Ini Bang Ameng yang pegang semacam humasnya atau penghubungnya di lokal. Ia yang pegang dan atur iklannya. Ia akan sering kontak kau nanti. Temui aja. Langsung. Tak usah sama-sama aku, tak apa. Kau kan sudah kukenalkan….”
Aku belum terlalu paham.
”Sudah, saving dulu. Nanti hilang. Belum ada kerjaan lain? Semua aman kan? Rapat tadi gimana?”
”Aman, Bang…”
”Bagus, kau tegas saja sama Jon itu. Tadi aku sudah tahu, kok. Mila tadi telepon aku ke percetakan,” kata Bang Eel.
Bang Eel ajak saya bicara di ruangannya.
Dia mau sampaikan hasil rapat dengan orang percetakan.
Intinya, Surabaya akan kirim mesin cetak baru, lebih cepat, lebih bagus hasilnya, bisa maksimal enam belas halaman sekali jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: