Siapa Membunuh Putri (6): Ajakan Bang Jon

Siapa Membunuh Putri (6): Ajakan Bang Jon

Ilustrasi seseorang menembak sasaran didepannya.--(dokumen/radarkaur.co.id)

Saya tak tahu bagaimana rasa rokok enak dan tidak enak.

Bagiku sama saja. 

Bikin dinding mulut terasa tebal dan tenggorokan langsung gatal kayak mau batuk.

Jon terkekeh-kekeh.

”Kamu masih di panti asuhan itu ya? Ambil rumahlah. Itu ada perumahan baru ke arah bandara,” kata Bang Jon.

”Belum punya uang mukanya, Bang,” kataku.

”Uang muka kok dipikir,” kata Bang Jon.

”Nah, gini.

Mumpung kita lagi omongin uang.

Aku ajak kamu ngomong ini.

” Dia perbaiki posisi duduk. Menegakkan tubuh, menandai keseriusannya.  Agak heran juga saya dengan keramahannya, apalagi teringat kemarahannya kemarin sebelum dan pada saat rapat.   

Bang Jon lalu cerita soal rencana grup  Pedoman Rakyat.

Saya tahu itu grup media besar, lebih besar, dan lebih tua dari grup koran kami.

Grup itu akan buka koran di kota kami.  

”Aku sudah ketemu mereka, Dur,” kata Jon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: