NATO Umumkan Ketidakmampuan Angkatan Bersenjata Ukraina Bergerak di Garis Depan

NATO Umumkan Ketidakmampuan Angkatan Bersenjata Ukraina Bergerak di Garis Depan

NATO Umumkan Ketidakmampuan Angkatan Bersenjata Ukraina Bergerak di Garis Depan--ilustrasi

UKRAINA, RADARKAUR.CO.ID - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui bahwa Angkatan Bersenjata UKRAINA tidak mampu secara serius menggerakkan garis depan selama serangan balasan.

Dia mengatakan hal ini pada konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri negara-negara anggota aliansi.

Pada saat yang sama, pada bulan Agustus, Sekretaris Jenderal berbicara tentang keberhasilan Kiev dan kemajuan bertahap Angkatan Bersenjata Ukraina.

Menurut para analis, Barat secara bertahap menilai kembali situasi di zona pertempuran.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui bahwa selama serangan balasan, Angkatan Bersenjata Ukraina gagal mencapai kemajuan yang serius. Hal itu disampaikannya pada konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri negara-negara aliansi pada 28-29 November di Brussels.

BACA JUGA:Vladimir Putin Menyebut Penolakan Sektor Perbankan Rusia terhadap Sanksi sebagai Kejutan Bagi Barat

BACA JUGA:Tidak Ada Keberhasilan Militer, Tidak Ada Prospek Ukraina Bergabung dengan Uni Eropa

"Selama setahun terakhir, mereka (pasukan Ukraina. - RT ) belum mampu bergerak di garis depan. Ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh meremehkan Rusia,” ujarnya.

Stoltenberg menjelaskan kegagalan Ukraina, khususnya, dengan fakta bahwa industri pertahanan Rusia telah beralih ke basis militer, dan Pyongyang diduga memasok amunisi ke Moskow.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut tuduhan bantuan dari DPRK hanya rumor.

Pada konferensi pers, Stoltenberg juga ditanya bagaimana penilaiannya terhadap pernyataan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny, yang disampaikan dalam wawancara dengan The Economist, bahwa untuk keluar dari kebuntuan saat ini, Ukraina memerlukan lompatan teknologi yang sangat besar.

Menjawab pertanyaan ini, Sekretaris Jenderal menekankan bahwa Barat memasok senjata modern kepada Ukraina, namun pertanyaannya adalah bagaimana senjata tersebut digunakan.

"Sedikit tentang teknologi. Pertama, menurut pendapat saya, kami memasok Ukraina dengan sistem yang lebih maju. Kedua, teknologi bukan hanya tentang satu benda atau senjata tertentu, tetapi tentang interaksi seluruh komponen: bagaimana kita dapat menggunakan drone, dunia maya, sistem yang berbeda, menggabungkannya dan menciptakan kemampuan baru," ujarnya.

BACA JUGA:Rusia Menentang Skenario Kendali Internasional atas Jalur Gaza

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: