”Pak Doni kabarnya meninggal bulan lalu itu.”
Soal lahan memang seperti bara api yang tertimbun jerami kering di kota ini.
Panas.
Dan dengan mudah menyala jadi api.
Saling klaim, berebut adu legalitas, sempadan batas yang tumpeng-tindih.
Macam-macam persoalan.
Bang Jon pergi.
Dia tak bertanya soal tawaraannya pindah ke ”Podium Kota”.
Pasti tak nyaman bertanya soal itu di saat seperti itu.
Ia minta Nenia tinggal dengan mobil, supaya bisa antar saya hari itu ke mana-mana.
Saya tak menolak, saya memang sedang perlu sekali perpanjangan kaki hari ini dan mungkin beberapa hari ini.
Apalagi akan disopiri oleh Nenia (saya belum bisa menyetir).
Sebagai lelaki saya merasakan ada kenyamanan bersama seseorang seperti dia ke mana-mana.
Melayani, menemani, memastikan segala yang harus diselesaikan hari terlaksana dengan sebaik-baiknya.
Nenia mengambil peran itu selama menemaniku.
Sedikit informasi tentang dia kudapatkan dari perbincangan di sela-sela urusan kami.