Ia juga membangun ibu kota baru di Surosowan dan memperkuat angkatan lautnya untuk mengendalikan perdagangan di Selat Sunda.
Ia juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan negara-negara asing seperti Turki Utsmani, Inggris, dan Portugal.
Masa Kejayaan Kerajaan Banten
Masa kejayaan Kerajaan Banten berlangsung pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683).
Sultan Ageng Tirtayasa adalah seorang pemimpin yang visioner, cakap, dan berani.
BACA JUGA:Deretan BATU AKIK MUSTIKA, Miliki Khodam dan Ilmu Spritual, Nomor 2 Dipakai Presiden Soekarno
BACA JUGA:Deretan Batu Akik ini Diincar Kolektor Berharga Fantastis, No 6 dari Kaur Bengkulu
Ia berhasil memajukan kekuatan politik dan angkatan perang Banten untuk melawan VOC, yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
Ia juga membangun benteng-benteng pertahanan di sepanjang Pantai Banten dan memperbaiki infrastruktur kota.
Sultan Ageng Tirtayasa juga mengembangkan kebudayaan dan pendidikan Islam di Banten.
Ia mendirikan pesantren-pesantren dan masjid-masjid besar, seperti Masjid Agung Banten.
Ia juga mendukung perkembangan sastra dan seni Islam, seperti syair, hikayat, wayang kulit, dan gamelan. Ia juga mengirim utusan-utusan ke Mekkah untuk menjalin hubungan dengan dunia Islam.
Kemunduran Kerajaan Banten
Kemunduran Kerajaan Banten dimulai dari konflik internal antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya, Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahhar.
Sultan Haji adalah seorang pemuda yang terpengaruh oleh gaya hidup Barat dan bersahabat dengan VOC.
BACA JUGA:Deadline APIP Berakhir Hari Ini, LHP Dana Desa di Kaur Rugikan Negara Rp 137 juta ke Jaksa