Sejarah Kerajaan Banten, Masa Kejayaan, Kemunduran, Peninggalan dan Cikal Bakal Kerajaan Kaur

Selasa 13-06-2023,14:56 WIB
Editor : Muhammad Isnaini

Ia meninggal pada tahun 1753 dan digantikan oleh putranya, Sultan Muhammad Syifa Zainul Arifin.

Sultan Muhammad Syifa berusaha untuk mempertahankan sisa-sisa wilayah kekuasaannya dari serangan VOC dan Mataram.

Namun, ia tidak mampu mengatasi masalah-masalah internal dan eksternal yang mengancam Kerajaan Banten.

Pada tahun 1808, Gubernur Jenderal Daendels mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa Kerajaan Banten menjadi bagian dari Hindia Belanda secara sepihak.

Sultan Muhammad Shafiuddin, yang saat itu menjadi raja terakhir Kerajaan Banten, menolak dekrit tersebut dan melawan Daendels.

Namun, ia dikalahkan dan ditangkap oleh pasukan Belanda pada tahun 1813. Ia dibuang ke Ambon dan meninggal di sana pada tahun 1833.

Peninggalan Kerajaan Banten

Meskipun Kerajaan Banten telah runtuh, namun peninggalan-peninggalannya masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Beberapa peninggalan Kerajaan Banten yang terkenal adalah:

– Masjid Agung Banten: Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf (1570-1580) dan merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.

Masjid ini memiliki arsitektur yang unik dengan menara-menara yang tinggi dan kubah-kubah yang berbentuk bawang.

– Benteng Surosowan: Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570) sebagai ibu kota Kerajaan Banten.

Benteng ini memiliki luas sekitar 16 hektare dan dikelilingi oleh parit-parit yang dalam. Benteng ini hancur akibat serangan VOC pada tahun 1752.

– Benteng Speelwijk: Benteng ini dibangun oleh VOC pada tahun 1684 sebagai benteng pertahanan dan pusat perdagangan di Banten.

Benteng ini memiliki bentuk persegi panjang dengan empat bastion di setiap sudutnya. Benteng ini juga memiliki gereja, rumah sakit, gudang, dan kantor VOC di dalamnya.

– Istana Kaibon: Istana ini dibangun oleh Sultan Haji (1683-1690) sebagai ibu kota baru Kerajaan Banten setelah ia memberontak terhadap ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa.

Kategori :